My photo
In truth, I have put my trust in Allah, (who is) my Lord and your Lord. There is no crawling creature that Allah does not take by the forelock. Indeed, my Lord is on a Straight Path. (Surah Hud: 56) Kerana sesungguhnya aku telah berserah diri kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu! Tiadalah sesuatupun dari makhluk-makhluk yang bergerak di muka bumi melainkan Allah jualah yang menguasainya. Sesungguhnya Tuhanku tetap di atas jalan yang lurus.

Thursday, August 26, 2010

Sunday, August 22, 2010

Apabila Usaha Dakwah Terhenti....

Kisah ini saya tulis daripada bayan Abdurrahman Pathalung, Yala-Thailand, November 1999. 

Ayuh kita hayati jika kita umat hari ini hentikan usaha dakwah. Saya amat suka dengan kisah ini untuk dijadikan pedoman and asbab kefahaman kenapa usaha dakwah begitu penting di zaman ini. Bukan sahaja Ulamak kena berdakwah, kita umat biasa pun kena buat usaha dakwah. Kita sama-sama berdoa agar Allah swt memberikan kita kefahaman, insyaallah.

Ketika Khadijah rha. menemui suaminya Baginda Muhammad SAW. Ia (Khadijah rha) baru saja pulang dari rumah Waraqah. Ia menanyakan tentang tanda-tanda kenabian yang ada pada suaminya, pada saat itu lah Rasulullah SAW menerima wahyu ke-dua awal surah Al-Mudatsir. Rasulullah SAW kemudian berkata kepada isterinya "Tidak ada waktu lagi untuk berehat... Jibril AS telah menyampaikan perintah Allah SWT kepadaku agar aku menjumpai setiap orang untuk mengajaknya kepada Islam, wahai isteriku siapakah orang yang akan mengikutiku". "Aku ya Rasulullah, aku mengimani bahawa Allah SWT tiada tuhan selain Dia dan engkau adalah Rasulullah" Jawab Khadijah rha.

Demikianlah awal pengorbanan mereka yang tiada berhenti sehingga segala keperluan diri dikebelakangkan hanya untuk kemuliaan Islam. Hingga di akhir hayatnya Rasululah SAW ketika ditemani oleh Jibril AS yang datang untuk menghiburnya, Beliau SAW bertanya "bagaimana keadaan ummatku sepeninggalanku?". Keadaan ummatnya saja yang terfikir hingga akhir hayatnya.

Menjelang akhir hayatnya Rasulullah SAW mengirim satu jema'ah besar keluar kota Madinah dipimpin seorang panglima yang masih sangat muda, anak dari seorang bekas budak hamba sahaya yang kemudian menjadi anak angkat Beliau, Usamah bin Zaid r.ahuma. Belum sampai ke tujuan Jema'ah tersebut mendapat berita tentang wafatnya Baginda Rasulullah SAW. Akhirnya diputuskan jema'ah tersebut kembali ke Madinah.

Di Madinatul Munawwarah keadaan pun sedikit kacau, kerana begitu sedih dan bingung banyak dari sahabat r.anhum yang tidak tahu harus berbuat apa pada saat itu. Umar ra. menghunuskan pedang berkeliling Madinah sambil berkata tidak mungkin Rasulullah SAW wafat, Uthman ra. hanya diam tidak tahu berbuat apa.... Sehingalah Abu Bakar ra., setelah menjenguk jasad Baginda SAW, tampil ke depan menenangkan.

Singkat cerita...

Usaha da'wah terhenti sebentar (dalam satu riwayat 7 hari), jema'ah yang dipimpin Usamah ra. belum diberangkatkan. Apa yang terjadi? Alim ulama menerangkan ketika da'wah terhenti sebentar ada 3 perkara besar terjadi:

1. Diangkatnya ketakutan dari hati orang kafir terhadap orang Islam
2. Banyak orang kembali murtad dan sebagian tidak mau lagi membayar zakat.
3. Munculnya Nabi palsu, Musailamah al Kahzab.

Tentera Romawi dan sekutu-sekutunya mengirim suatu kekuatan besar untuk membumi hanguskan Madinah dan seluruh orang Islam. Abu Bakar ra. memutuskan untuk segera mengirim kembali jema'ah yang sempat tertunda untuk menghadapi tentara kafir dengan tetap dipimpin oleh Usamah ra. Ada sebagian sahabat yang merasa keberatan dan ingin agar Usamah ra. dapat diganti dengan sahabat yang lebih berpengalaman tapi Abu Bakar ra. berkata,

"Belum lama jasad Rasulullah SAW dikebumikan, sekarang kalian hendak mengubah satu Sunnahnya"!

Jema'ah tersebut tetap dipimpin oleh Usamah bin Zaid r.anhuma. Semua sahabat yang tidak ada uzur diperintahkan untuk menyertai jema'ah tersebut. Amirul Mukminin, Abu Bakar ra. meminta kesediaan Usamah ra. untuk membolehkan beberapa sahabat tetap tinggal di Madinah untuk tugas-tugas lain. Khalid bin Walid ra. ditugaskan memimpin 500 orang untuk menghancurkan Musailamah al Kahzab, Umar ra. ditugaskan memimpin 50 orang untuk menhadapi mereka yang tidak mau membayar zakat. Sehingga tinggallah di kota Madinah orang-orang tua dan Abu Bakar ra. sebagai Amirul Maukminin untuk mengendalikan keadaan di Madinah. Seorang sahabat lagi bertanya kepada Abu Bakar ra. berkata "Wahai Amirul mukminin kalau semua kita menyertai jema'ah ini bagaimana keadaan kota Madinah yang di dalamnya ada Ummahatul mukminiin, isteri-isteri Rasulullah SAW". Abu Bakar ra berkata,

"Aku lebih rela isteri-isteri nabi diserang musuh dan bangkainya dicabik-cabik serigala daripada agama dan usaha agama ini terhenti".

Akhirnya Jema'ah tersebut diberangkatkan dengan dilepas sendiri oleh Amirul Mukminin Abu Bakar ra. Di Madinah, semua sahabat yang uzur diperintahkan untuk membuat 'amalan masjid. Mengisinya dengan Da'wah menjumpai orang-orang di Madinah yang keyakinannya goyah atau telah keluar dari Islam untuk dapat kembali kepada Islam. Mereka kemudian diajak ke Masjid Nabawi untuk duduk di dalam majlis taalim dan dibangkitkan semangatnya kembali serta memperbanyak 'amal ibadah dan berdo'a memohon bantuan Allah SWT. Sebahagian lagi diberi tugas untuk melayani tetamu-tetamu yang datang dan menyiapkan segala keperluan jema'ah masjid.

Dari usaha dan kerja di Masjid Nabawi tersebut alim ulama menerangkan terbentuk beberapa jema'ah da'wah yang dikirim ke kawasan yang berdekatan dengan Madinah, menjumpai setiap orang yang berada di kabilah terdekat untuk kembali kepada Islam dan Iman. Sehingga di dalam suatu riwayat selama tiga hari-tiga malam di kota Madinah tidak terdengar suara adzan.

Kembali kepada Jema'ah yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid ra. Selama perjalanan untuk menghadapi tentera kafir mereka telah berhenti beberapa kali. Alim ulama menerangkan bahawa Usamah ra. telah memerintahkan jema'ah tersebut untuk berhenti dan membongkar segala perlengkapan dan memasang tenda dan berbagai keperluan lainnya. Ketika semua telah selesai, ia, Usamah ra. memerintahkan untuk melanjutkan perjalanan. Semua sahabat r.ahum taat akan perintah tersebut. Mereka segera membongkar tenda mengumpulkan segala perbekalan dan sebagainya. Di tempat yang lain Usamah ra. memberikan perintah yang sama sehingga beberapa kali jema'ah tersebut membongkar memasang dan membongkar lagi perbekalan serta tenda mereka.

Alim ulama menerangkan bahawa walaupun pada zahirnya terlihat seperti tidak teratur akan tetapi dengan ketaatan kepada Amir dan bergeraknya mereka tersebut fii sabilillaah. Allah SWT telah tanamkan kembali di dalam hati musuh Islam ketakutan terhadap ummat Islam. Tentera Romawi dan sekutunya menjumpai bekas-bekas perkemahan dan barang-barang perbekalan sahabat r.ahum dapat menghitung berapa kekuatan pasukan Muslimin. Di tempat yang lain mereka menjumpai tanda-tanda bahawa di tempat itu juga sepasukan yang besar pernah berkemah. Sehingga akhirnya tentera musuh Islam tersebut berkesimpulan kalau dengan jumlah sahabat r.ahum sedemikian besar yang berada di luar Madinah maka pasti jumlah yang lebih besar lagi ada di dalam Madinah. Dan mereka memutuskan untuk berundur kerana mereka yakin mereka tidak akan menang menghadapi orang Islam. Begitu juga Musailamah al Kahzab dan pengikutnya beserta benteng di Yamamah yang telah didirikannya akhirnya dapat di hancurkan.

Tiga perkara besar yang terjadi akibat usaha da'wah terhenti sebentar akhirnya dapat dikembalikan. Orang-orang kembali kepada Islam dan mau membayar zakat, Allah SWT tanamkan kembali ketakutan di dalam hati musuh Islam dan Allah SWT hancurkan nabi palsu.



Penggalan Bayan Maghrib
Abdurrahman Pathalung, Yala-Thailand, November 1999. 

Petikan: Al-Hikmah

Wonders of Allah in the Ants

Ants live in colonies and a perfect division of labor exists amongst them. When we take a closer look at their systems, we shall also see that they have a pretty interesting social structure. It will also come to our attention that they are capable of sacrifice at a much higher level than humans are. One of the most interesting points is that - compared to humans - they do not know the concepts such as the rich-poor discrimination and the fight for power that are observed in our societies.



Many scientists, who for years have been doing extensive research on ants, have not been able to clarify the subject of their advanced social behavior. Caryle P. Haskins, Ph.D., the president of the Carnegie Institute at Washington has this to say:


After 60 years of observation and study, I still marvel at how sophisticated the ants' social behavior is. ...The ants thus make a beautiful model for our use in studying the roots of animal behavior. (National Geographic, vol.165, no.6, p. 775)


Some colonies of ants are so extensive with respect to population and living area, that it is impossible to explain how they can form a perfect order over such a vast area. Therefore, it is not easy not to concur with Dr. Haskins.


As an example of these large colonies we can give the species of ant, called Formica Yessensis that lives on the Ishikari coast of Hokkaido. This ant colony lives in 45,000 interconnected nests over an area of 2.7 square kilometers. The colony, which is composed of approximately 1,080,000 queens and 306,000,000 workers, has been named the "Super colony" by the researchers. (Bert Holldobler-Edward O.Wilson, The Ants, Harvard University Press, 1990, p. 1.) It has been discovered that all production tools and food are exchanged in an orderly fashion within the colony.


It is very hard to explain how the ants have maintained this order without any problems, considering the vast area they are living in. We must not forget that various security forces are needed for enforcing law and maintaining social order, even in a civilized country with a low population density. And there is an administrative staff leading and managing these units. Sometimes, it does not become possible to maintain the required order without problems despite all these intense efforts.


Yet in ant colonies there is no need felt for police, gendarmerie or guards. If we consider that actually the duty of the queens, whom we think of as the leaders of the colonies, is just to maintain the species, they do not have a leader or a governor. There is thus no hierarchy based on a chain of command amongst them. Then who is it that lays down this order and maintains its continuity?


The fact that ants can establish such a great and perfect order is proof that they are acting on the inspiration of a certain "supervisor". The verse below fully confirms that God is the master and supervisor of everything and that every living creature acts on His inspiration:


In truth, I have put my trust in Allah, (who is) my Lord and your Lord. There is no crawling creature that He does not take by the forelock. Indeed, my Lord is on a Straight Path. (Surah Hud: 56) 

[Kerana sesungguhnya aku telah berserah diri kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu! Tiadalah sesuatupun dari makhluk-makhluk yang bergerak di muka bumi melainkan Allah jualah yang menguasainya. Sesungguhnya Tuhanku tetap di atas jalan yang lurus.]



Dear friends,



Examining the movement of the ant is thought provoking. It moves its infinitesimal legs in a sequential and extremely organised manner knowing perfectly which leg should take the first step and which the next. It moves very rapidly without faltering.



The Ant lifts crumbs much bigger than its body. It carries them to its nest with heart and soul. It travels distances that are very long in comparison to its tiny body. On featureless land, with no guide at its service, it can easily find its nest. Despite the entrance of the nest being too small even for us to find, it is not confused and finds it no matter where it is.



When one sees in the garden some ants, lined up one after the other, ardently toiling to carry food to their nest, one cannot stop wondering what kind of purpose these tiny living beings might have in working so hard. Then one realises that not only does the ant carry food for itself, but also for other members of its colony, for the queen ant and baby ants. How such a tiny ant, which does not even have a developed brain, knows diligence, discipline and self-sacrifice is a point on which one needs to reflect. After pondering these facts, one reaches the following conclusion: ants, like all other living beings, act by the inspiration of Allah and obey His commands alone.


Allah is in command of every single creations in this world, i.e., to those who live in the sea, to those who live under the sea, to those up in the sky, beyond the sky, on the land, and to those who live under the land.




Petikan: Al-Hikmah

Paderi & Kunci Syurga


Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan pengajiannya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya. Selain belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. Memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja. Mula mula dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.


Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita Ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini."


Pemuda Arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Hingga akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya. " Barulah pemuda ini beranjak keluar.


Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang Muslim?"


Paderi itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."


Kemudian dia beranjak hendak keluar. Namun, paderi ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut Dan sekaligus mengukuhkan agamanya. Pemuda Muslim itupun menerima tentangan debat tersebut.


Paderi berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan Dan anda harus menjawabnya dengan tepat. "


Si pemuda tersenyum Dan berkata, "Silakan!"


Sang paderi pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."


"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam syurga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah Dan ibu!"


"Siapakah yang tercipta dari api,siapakah yang diazab dengan api Dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu Dan siapakah yang terpelihara dari batu?"


"Sebutkan sesuatu yang diciptakanAllah Dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan Dan dua di bawah sinaran matahari?"


Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah.


Setelah membaca Bismillah dia berkata,


-Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t..


-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan Kami jadikan malam Dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).


-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil Dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.


-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur Dan al-Qur'an.


-Lima yang tiada enamnya ialah Solat lima waktu.


-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah Hari ketika Allah s.w.t. Menciptakan makhluk.


-Tujuh yang tiada delapannya ialah Langit yang tujuh lapis. Allah s.w.t. Berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).


-Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy AR-Rahman. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada Hari itu delapan orang malaikat men-junjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).


-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu Dan belalang.*


-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah s.w.t. Berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).


-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf .


-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,


"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas Mata air." (Al-Baqarah: 60).


-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah Dan ibunya.


-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah s.w.t. ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir: 18).


-Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS.


-Mereka yang berdusta namun masuk kedalam surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangkami, lalu dia dimakan serigala. " Setelah kedustaan terungkap,Yusuf berkata kepada mereka, " tak ada cercaan terhadap kamu semua." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagi muka pada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ." (Yusuf:98)


-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s.w.t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai." (Luqman: 19).


-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.


-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).


-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua).


-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t.? "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).


-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.


Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh paderi.


Pemuda ini berkata, "Apakah kunci syurga itu?"


Mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kebimbangannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak.


Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! "


Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah."

Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda. "


Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah: Asyhadu Alla Ilaaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. "


Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.




Petikan dari: Al-Hikmah

Saturday, August 21, 2010

'A'ishah: He Bestows it upon whom He wills

The Prophet's wives all knew of the Prophet's love for 'A'ishah and they talked about this love with pure intentions and pure souls. Because of this love, they used to always turn to 'A'ishah if the Prophet (pbuh) was angry with any one of them so that she could ask the Prophet (pbuh) to absolve.. 




Safiyya Bint Hoyaii, one of the Prophet's wives, went to 'A'ishah one day because the Prophet was angry with her for something. She said to 'A'ishah: Oh 'A'ishah! Would you ask the Prophet to forgive me and I will give you my day with him?? 'A'ishah agreed. She got up and dressed in a nice dress that was adorned with saffron, a plant that has the smell of perfume. She sprinkled it with water so that the smell would create an aroma. She then approached the Prophet (pbuh) and sat beside him. He said: 'A'ishah move away from me for today is not your day.? She told him about the deal between her and Safiyya. She shrugged and said: He [Allah] bestows it upon whom He wills.? (Surat Al Jumu?ah, 4). The Prophet (pbuh) laughed and forgave Safiyya. 


Source: "Glimpses From the Lives of the Sahaba and Tabi'een, 'A'ishah, Mother of the Believers." By Dr. M. Jilani. Taiba Publishers, 2003.

Nu'ayman ibn 'Amr: Here's a gift. But pay for it!

Once Nuayman went to the suq and saw some food being sold which appeared to be tasty and delightful. He ordered some and sent it to the Prophet as if it were a gift from him. The Prophet was delighted with the food and he and his family ate of it. 

The vendor of the food then came to Nuayman to collect the price of it and an-Nuayman said to him: "Go to the Messenger of God it was for him. He and his family ate it." .. 

The vendor went to the Prophet who in turn asked Nuayman: "Didn't you give it to me?" "Yes," said Nuayman. "I thought you would like it and I wanted you to eat some of it so I had it presented to you. But I don't have any dirhams to pay the vendor for it. So, pay, O Messenger of God!" 

The Prophet had a good laugh and so did his companions. The laugh was at his expense, literally, for he had to pay the price of the unsolicited gift. Nuayman felt that two benefits came out of the incident: the Prophet and his family ate food that they enjoyed and the Muslims had a good laugh! 

From Alim Online 

Nu'ayman ibn 'Amr: ''I Am a Free Man!''

A report given by Imam Ahmad from Umm Salamah Abu Bakr (may Allah be pleased with him) went to do business in Busra, and with him were Nu'ayman and Suwaybit ibn Harmalah (may Allah be pleased with them), both of whom had been present at Badr. Suwaybit was in charge of food on the journey, and Nu'ayman said to him, "Feed me!" Suwaybit said, "Not until Abu Bakr comes.".. 

Nu'ayman was a fun-loving man with a sense of humour, so he went to some people who had brought livestock with them, and said, "Will you buy a sturdy Arab slave from me?" They said, "Yes." He said, "He has a big mouth, and he may tell you that he is a free man. If that means that you do not want to take him, then forget the matter, and do not cause trouble for me with him." They said, "No problem, we will buy him." So they bought him for ten young she-camels. Nu'ayman brought the animals back, and told the people: "There he is!" Suwaybit said: "I am a free man!" They said, "He has already told us all about you," and put a rope around his neck and led him away. Then Abu Bakr came, and was told what had happened. He and his companions went and returned the animals and took Suwaybit back. They told the Prophet (pbuh) what had happened, and he and his Sahabah would laugh about the story for a year afterwards. 


Source:Hayat Al Sahabah

Friday, August 20, 2010

Alam Masyhar

1. Selepas Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya seperti tanduk besar) yang memekakkan telinga, seluruh makhluk mati kecuali Izrail & beberapa malaikat yg lain. Selepas itu, Izrail pun mencabut nyawa malaikat yg tinggal dan akhirnya nyawanya sendiri.


2. Selepas semua makhluk mati, Tuhan pun berfirman mafhumnya “Kepunyaan siapakah kerajaan hari ini?” Tiada siapa yang menjawab. Lalu Dia sendiri menjawab dengan keagunganNya “Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. Ini menunjukkan kebesaran & keagunganNya sebagai Tuhan yg Maha Kuasa lagi Maha Kekal Hidup, tidak mati.

3. Selepas 40 tahun, Malaikat Israfil a.s. dihidupkan, seterusnya meniup sangkakala untuk kali ke-2, lantas seluruh makhluk hidup semula di atas bumi putih, berupa padang Mahsyar (umpama padang Arafah) yang rata tidak berbukit atau bulat seperti bumi.

4. Sekelian manusia hidup melalui benih anak Adam yg disebut "Ajbuz Zanbi" yang berada di hujung tulang belakang mereka. Hiduplah manusia umpama anak pokok yg kembang membesar dari biji benih.

5. Semua manusia dan jin dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan hina. Mereka tidak rasa malu kerana pada ketika itu hati mereka sangat takut dan bimbang tentang nasib & masa depan yang akan mereka hadapi kelak.

6. Lalu datanglah api yang berterbangan dengan bunyi seperti guruh yang menghalau manusia, jin dan binatang ke tempat perhimpunan besar. Bergeraklah mereka menggunakan tunggangan (bagi yang banyak amal), berjalan kaki (bagi yang kurang amalan) dan berjalan dengan muka (bagi yang banyak dosa). Ketika itu, ibu akan lupakan anak, suami akan lupakan isteri, setiap manusia sibuk memikirkan nasib mereka.

7. Setelah semua makhluk dikumpulkan, matahari dan bulan dihapuskan cahayanya, lalu mereka tinggal dalam kegelapan tanpa cahaya. Berlakulah huru-hara yang amat dahsyat.

8. Tiba-tiba langit yang tebal pecah dengan bunyi yang dahsyat, lalu turunlah malaikat sambil bertasbih kepada Allah Ta’ala. Seluruh makhluk terkejut melihat saiz malaikat yang besar dan suaranya yang menakutkan.

9. Kemudian matahari muncul semula dengan kepanasan yang berganda. Hingga dirasakan seakan-akan matahari berada sejengkal dari atas kepala mereka. Ulama berkata jika matahari naik di bumi seperti keadaannya naik dihari Kiamat nescaya seluruh bumi terbakar, bukit-bukau hancur dan sungai menjadi kering. Lalu mereka rasai kepanasan dan bermandikan peluh sehingga peluh mereka menjadi lautan. Timbul atau tenggelam mereka bergantung pada amalan masing-masing. Keadaan mereka berlanjutan sehingga 1000 tahun.

10. Terdapat satu kolam ( حوض ) kepunyaan Nabi Muhammad s.a.w. bernama Al-Kausar yang mengandungi air yang hanya dapat diminum oleh orang mukmin sahaja. Orang bukan mukmin akan dihalau oleh malaikat yang menjaganya. Jika diminum airnya tidak akan haus selama-lamanya. Kolam ini berbentuk segi empat tepat sebesar satu bulan perjalanan. Bau air kolam ini lebih harum dari kasturi, warnanya lebih putih dari susu dan rasanya lebih sejuk dari embun. Ia mempunyai saluran yang mengalir dari syurga.

11. Semua makhluk berada bawah cahaya matahari yang terik kecuali 7 golongan yang mendapat teduhan dari Arasy. Mereka ialah:

1. Pemimpin yang adil.
2. Orang muda yang taat kepada perintah Allah.
3. Lelaki yang terikat hatinya dgn masjid.
4. Dua orang yang bertemu kerana Allah dan berpisah kerana Allah.
5. Lelaki yang diajak oleh wanita berzina, tetapi dia menolak dengan berkata "Aku takut pada Allah".
6. Lelaki yg bersedekah dengan bersembunyi (tidak diketahui orang ramai).
7. Lelaki yang suka bersendirian mengingati Allah lalu mengalir air matanya kerana takutkan Allah.

12. Oleh kerana tersangat lama menunggu di padang mahsyar, semua manusia tidak tahu berbuat apa melainkan mereka yang beriman, kemudian mereka terdengar suara "pergilah berjumpa dengan para Nabi". Maka mereka pun pergi mencari para Nabi. Pertama sekali kumpulan manusia ini berjumpa dengan Nabi Adam tetapi usaha mereka gagal kerana Nabi Adam a.s menyatakan beliau juga ada melakukan kesalahan dengan Allah Ta’ala. Maka kumpulan besar itu kemudiannya berjumpa Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. (semuanya memberikan sebab seperti Nabi Adam a.s.) dan akhirnya mereka berjumpa Rasullullah saw. Jarak masa antara satu nabi dengan yang lain adalah 1000 tahun perjalanan.

13. Lalu berdoalah baginda Nabi Muhammad s.a.w. ke hadrat Allah Ta’ala. Lalu diperkenankan doa baginda.

14. Selepas itu, terdengar bunyi pukulan gendang yang kuat hingga menakutkan hati semua makhluk kerana mereka sangka azab akan turun. Lalu terbelah langit, turunlah arasy Tuhan yang dipikul oleh 8 orang malaikat yang sangat besar (besarnya sejarak perjalanan 20ribu tahun) sambil bertasbih dengan suara yang amat kuat sehingga ‘Arasy itu tiba dibumi.

15. ‘Arasy ( عرش ) ialah jisim nurani yang amat besar berbentuk kubah (bumbung bulat) yang mempunyai 4 batang tiang yang sentiasa dipikul oleh 4 orang malaikat yang besar dan gagah. Dalam bahasa mudah ia seumpama istana yang mempunyai seribu bilik yang menempatkan jutaan malaikat di dalamnya. Ia dilingkungi embun yang menghijab cahayanya yang sangat kuat.

16. Kursi ( كرسي ) iaitu jisim nurani yang terletak di hadapan Arasy yang dipikul oleh 4 orang malaikat yang sangat besar. Saiz kursi lebih kecil dari ‘Arasy umpama cincin ditengah padang . Dalam bahasa mudah ia umpama singgahsana yang terletak dihadapan istana.

17. Seluruh makhluk pun menundukkan kepala kerana takut. Lalu dimulakan timbangan amal. Ketika itu berterbanganlah kitab amalan masing-masing turun dari bawah Arasy menuju ke leher pemiliknya tanpa silap dan tergantunglah ia sehingga mereka dipanggil untuk dihisab. Kitab amalan ini telah ditulis oleh malaikat Hafazhah / Raqib & ‘Atid / Kiraman Katibin.

18. Manusia beratur dalam saf mengikut Nabi dan pemimpin masing-masing. Orang kafir & munafik beratur bersama pemimpin mereka yang zalim. Setiap pengikut ada tanda mereka tersendiri untuk dibezakan.

19. Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Nabi Muhammad s.a.w., dan amalan yang pertama kali dihisab adalah solat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan adalah perkara pertumpahan darah.

20. Apabila tiba giliran seseorang hendak dihisab amalannya, malaikat akan mencabut kitab mereka lalu diserahkan, lalu pemiliknya mengambil dengan tangan kanan bagi orang mukmin dan dengan tangan kiri jika orang bukan mukmin.

21. Semua makhluk akan dihisab amalan mereka menggunakan satu Neraca Timbangan. Saiznya amat besar, mempunyai satu tiang yang mempunyai lidah dan 2 daun. Daun yang bercahaya untuk menimbang pahala dan yang gelap untuk menimbang dosa.

22. Acara ini disaksikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. dan para imam 4 mazhab untuk menyaksikan pengikut masing-masing dihisab.

23. Perkara pertama yang diminta ialah Islam. Jika dia bukan Islam, maka seluruh amalan baiknya tidak ditimbang bahkan amalan buruk tetap akan ditimbang.

24. Ketika dihisab, mulut manusia akan dipateri, tangan akan berkata-kata, kaki akan menjadi saksi. Tiada dolak-dalih dan hujah tipuan. Semua akan di adili oleh Allah Ta’ala dengan Maha Bijaksana.

25. Setelah amalan ditimbang, mahkamah Mahsyar dibuka kepada orang ramai untuk menuntut hak masing-masing dari makhluk yang sedang dibicara sehinggalah seluruh makhluk berpuas hati dan dibenarkannya menyeberangi titian sirat.

26. Syafaat Nabi Muhammad s.a.w. di akhirat :
a. Meringankan penderitaan makhluk di Padang Mahsyar dengan mempercepatkan hisab.
b. Memasukkan manusia ke dalam syurga tanpa hisab.
c. Mengeluarkan manusia yang mempunyai iman sebesar zarah dari neraka.
Semua syafaat ini tertakluk kepada keizinan Allah Ta’ala.
27. Para nabi dan rasul serta golongan khawas juga diberikan izin oleh Tuhan untuk memberi syafaat kepada para pengikut mereka. Mereka ini berjumlah 70 000. Setiap seorang dari mereka akan mensyafaatkan 70 000 orang yang lain.

28. Setelah berjaya dihisab, manusia akan mula berjalan menuju syurga melintasi jambatan sirat. Siratul Mustaqim ialah jambatan (titian) yang terbentang dibawahnya neraka. Lebar jambatan ini adalah seperti sehelai rambut yang dibelah tujuh dan ia lebih tajam dari mata pedang. Bagi orang mukmin ia akan dilebarkan dan dimudahkan menyeberanginya.

29. Fudhail bin Iyadh berkata perjalanan di Sirat memakan masa 15000 tahun. 5000 tahun menaik, 5000 tahun mendatar dan 5000 tahun menurun. Ada makhluk yang melintasinya seperti kilat, seperti angin, menunggang binatang korban dan berjalan kaki. Ada yang tidak dapat melepasinya disebabkan api neraka sentiasa menarik kaki mereka, lalu mereka jatuh ke dalamnya.

30. Para malaikat berdiri di kanan dan kiri sirat mengawasi setiap makhluk yang lalu. Setiap 1000 orang yang meniti sirat, hanya seorang sahaja yang Berjaya melepasinya. 999 orang akan terjatuh ke dalam neraka.

Rujukan:
Kitab Aqidatun Najin karangan Syeikh Zainal Abidin Muhammad Al-Fathani.